Rabu, 29 Januari 2014

70 Kata Bijak dari Penulis Terkenal di Dunia



  1. Marah itu gampang. Tapi marah kepada siapa, dengan kadar kemarahan yang pas, pada saat dan tujuan yang tepat, serta dengan cara yang benar itu yang sulit. (Aristoteles)
    2. Kesakitan membuat Anda berpikir. Pikiran membuat Anda bijaksana. Kebijaksanaan membuat kita bisa bertahan dalam hidup. (John Pattrick).

    3. Jangan pernah melupakan apa pun yang dikatakan seseorang ketika ia marah, karena akan seperti itu pulalah perlakuannya pada Anda. (Henry Ward Beecher)

    4. Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. (Winston Chuchill)

    5. Bakat terbentuk dalam gelombang kesunyian, watak terbentuk dalam riak besar kehidupan. (Goethe)

    6. Secara teoritis saya meyakini hidup harus dinikmati, tapi kenyataannya justru sebaliknya – Karena tak semuanya mudah dinikmati. (Charles Lamb)

    7. Orang yang menginginkan impiannya menjadi kenyataan, harus menjaga diri agar tidak tertidur. (Richard Wheeler)

    8. Bila Anda ingin bahagia, buatlah tujuan yang bisa mengendalikan pikiran, melepaskan tenaga, serta mengilhami harapan Anda, (Andrew Carnegie).

    9. Kita hanya berfikir ketika kita terbentur pada suatu masalah. (John Dewey)

    10.Kesalahan orang lain terletak pada mata kita, tetapi kesalahan kita sendiri terletak di punggung kita. (Ruchert)

    11.Yang baik bagi orang lain adalah selalu yang betul-betul membahagiakannya. (Aristoteles)

    12.Semua yang riil bersifat rasional dan semua yang rasional bersifat riil. (Hegel)

    13.Sebelum menolong orang lain, saya harus dapat menolong diri sendiri. Sebelum menguatkan orang lain, saya harus bisa menguatkan diri sendiri dahulu. (Petrus Claver)

    14.Lebih baik bertempur dan kalah daripada tidak pernah bertempur sama sekali. (Arthur Hugh Clough)

    15.Hidup adalah lelucon yang baru saja dimulai. (W.S. Gilbert)

    16.Orang yang bisa menggunakan dan menyimpan uang adalah orang yang paling bahagia, karena ia memiliki kedua kesenangan. (Samuel Johnson)

    17.Kebijaksanaan tidak pernah berbohong. (Homer)

    18.Tuhan sering mengunjungi kita, tetapi kebanyakan kita sedang tidak ada di rumah. (Joseph Roux)

    19.Seorang pendengar yang baik mencoba memahami sepenuhnya apa yang dikatakan orang lain. Pada akhirnya mungkin saja ia sangat tidak setuju, tetapi sebelum ia tidak setuju, ia ingin tahu
    dulu dengan tepat apa yang tidak disetujuinya. (Kenneth A. Wells)

    20.Seorang pria sudah setengah jatuh cinta kepada wanita yang mau mendengarkan omongannya dengan penuh perhatian. (Brenden Francis)

    21.Kebahagian hidup yang sebenarnya adalah hidup dengan rendah hati. (W.M. Thancheray)

    22.3x25 Watt ≠ 75 Watt
    Sebuah bola lampu berukuran 75 watt kelihatan bersinar lebih terang dibandingkan dengan tiga buah bola lampu 25 Watt yang dinyalakan bersamaan.

    23.Dari semua hal, pengetahuan adalah yang paling baik, karena tidak kena tanggung jawab maupun tidak dapat dicuri, karena tidak dapat dibeli, dan tidak dapat dihancurkan. (Hitopadesa)

    24.Bila orang mulai dengan kepastian, dia akan berakhir dengan keraguan. Jika orang mulai dengan keraguan, dia akan berakhir dengan kepastian. (Francis Bacon)

    25.Cuma sedikit orang yang menginginkan kebebasan, kebanyakan hanya menginginkan seorang tuan yang adil. (Gaius Sallatus Crispus)

    26.Tak diinginkan, tak dicintai, tidak diperhatikan, dilupakan orang, itu merupakan derita kelaparan yang hebat, kemiskinan yang lebih besar daripada orang yang tak bisa makan. Kita harus saling merasakan hal itu. (Ibu Teresa)

    27.Pengalaman bukan saja yang telah terjadi pada diri Anda. Melainkan apa yang Anda lakukan dengan kejadian yang Anda alami. (Aldous Huxley)

    28.Dunia adalah komedi bagi mereka yan memikirkannya, atau tragedi bagi mereka yang merasakannya. (Harace Walpole)

    29.Saya percaya kata managing berarti memegang burung dara di kepalan tangan. Kalau terlalu kencang ia akan mati. Tapi bila terlalu kendur, bisa terlepas. (Tommy Lasorda)

    30 Sejarah manusia merupakan tanah pemakaman dari kebudayaan-kebudayaan yang tinggi, yang rontok karena mereka tidak mampu melakukan reaksi sukarela yang terencana dan rasional untuk menghadapi tantangan. (Erich Fromm)

    31.Kemajuan merupakan kata yang merdu. Tetapi perubahanlah penggeraknya dan perubahan mempunyai banyak musuh. (Robert F. Kennedy)

    32.Kita mengajarkan disiplin untuk giat, untuk bekerja, untuk kebaikan, bukan agar anak-anak menjadi loyo, pasif, atau penurut. (Maria Montessori)

    33.Tugas dan pendidikan ialah mengusahakan agar anak tidak mempunyai anggapan keliru bahwa kebaikan sama dengan bersikap loyo dan kejahatan sama dengan bersikap giat. (Maria Montessori)

    34.Kemampuan menertibkan keinginan merupakan latar belakang dari watak. (John Locke 1632-1704)

    35.Kebahagian dari setiap negara lebih bergantung pada watak penduduknya daripada bentuk pemerintahannya. (Thomas Chandler Haliburton 1796-1865)

    36.Menyikat lantai dan mencuci pispot sama mulianya seperti menjadi presiden. (Richard M. Nixon)

    37.Jangan pernah membanting pintu, siapa tau kita harus kembali. (Don Herold)

    38.Diplomat ialah orang yang selalu ingat pada ulang tahun seorang wanita tetapi tidak pernah ingat berapa umur wanita itu. (Robert Frost)

    39.Orang yang paling tidak bahagia ialah mereka yang yang paling takut pada perubahan. (Mignon McLaughlin)

    40.Kalau manusia berangsur menjadi tua, umumnya ia cendrung menetang perubahan, terutama perubahan ke arah perbaikan. (John Steinbeck)

    41.Selama hidup saya yang sudah 87 tahun ini, saya telah menyaksikan serentetan revolusi teknologi. Tetapi tidak satu pun diantaranya yang tidak membutuhkan watak yang baik atau kemampuan untuk berfikir. (Bernard M. Baruch)

    42.Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis. (Aristoteles)

    43.Pendidikan mengembangkan kemampuan, tetapi tidak menciptakannya. (Voltaire)

    44.Pendidikan yang baik tidak menjamin pembentukan watak yang baik. (Fonttenelle)

    45.Setelah makan, pendidikan merupakan kebutuhan utama rakyat. (Danton)

    46.Kerendahan hati disukai orang-orang terkenal. Namun orang yang bukan apa-apa sulit untuk rendah hati. (Paul Valěry)

    47.Emansipasi merupakan seni untuk berdiri di atas kaki sendiri namun dipeluk tangan orang lain. (Alex Winter)

    48.Sebelum menikah saya mempunyai enam teori tentang bagaimana mendidik anak. Kini saya mempunyai enam anak dan tidak mempunyai teori. (John Wilmot, Earl of Rochester 1647-1680)

    49.Kebahagiaan itu seperti batu arang, ia diperoleh sebagai produk sampingan dalam proses pembuatan sesuatu. (Aldous Huxley)

    50.Dari pesawat terbang yang saya cintai, saya melihat ilmu pengetahuan yang saya puja memusnahkan kebudayaan, padahal saya mengharapkan mereka dimanfaatkan untuk kebudayaan. (Charles A. Lindbergh, Jr.)

    51.Harapan adalah tiang yang menyangga dunia. (Pliny the Elder)

    52.Alat penghemat kerja yang paling populer sampai saat ini masih tetap suami yang berada. (Joey Adams)

    53.Seorang arkeolog merupakan suami yang terbaik yang bisa diperoleh wanita; makin tua si istri, makin besar minat suami terhadapnya. (Agatha Cristie)

    54.Saya lebih suka lamunan untuk masa akan datang daripada sejarah masa lalu. (Thomas Jefferson 1743-1826)

    55.Jangan memberi nasehat kalau tidak diminta. (Erasmus)

    56.Manusia mudah dibohongi oleh orang yang dicintainya. (Molire)

    57.Sebelum menulis, belajarlah berpikir dulu. (Boileau)

    58.Orang yang berjiwa cukupan, merasa bisa menulis dengan hebat. Orang yang berjiwa besar merasa bisa menulis cukupan. (La Bruyère)

    59.Kemenangan yang paling indah adalah bisa menaklukkan hati sendiri. (La Fontaine)

    60.Tidak ada yang selembut dan sekeras hati. (G.C. Lichtenberg)

    61.Lebih baik mengerti sedikit daripada salah mengerti. (A. France)

    62.Orang memerlukan dua tahun untuk berbicara, tetapi limapuluh tahun untuk belajar tutup mulut. (Ernest Hemingway)

    63.Penulis buku jarang intelektual. Intelektual ialah mereka yan berbicara tentang buku yang ditulis orang lain. (Françoise Sagan)

    64.Orang yang mencemarkan udara dengan pabriknya dan anak ghetto yang memecahkan kaca etalase toko menunjukkan hal yang sama. Mereka tidak peduli pada orang lain. (Dhaniel Patrick Moynihan)

    65.Mereka yang bermimpi di siang hari akan lebih menyadari bahaya yang luput dari penglihatan mereka yang mimpi di malam hari. (Edgar Allen Poe)

    66.”Mulai” adalah kata yang penuh kekuatan. Cara terbaik untuk menyelesaikan sesuatu adalah, “mulai”.Tapi juga mengherankan, pekerjaan apa yang dapat kita selesaikan kalau kita hanya memulainya. (Clifford Warren)

    67.Saya tak hanya menggunakan semua kecerdasan yang dimiliki otak melainkan juga yang dapat saya pinjam. (Woodrow Wilson)

    68.Yang kalah adalah wujud hukuman atas kegagalan. Pemenang adalah penghargaan atas kesuksesannya. (Bob Gilbert)

    69.Bila Anda mengatakan apa yang Anda pikirkan, jangan harap hanya mendengar apa yang Anda sukai. (Malcom S. Forbes)

    70.Kesulitan itu ibarat seorang bayi. Hanya bisa berkembang dengan cara merawatnya. (Douglas Jerrold)

--dikutip dari http://gembelkampoeng.blogspot.com/2011/04/70-kata-bijak-dari-penulis-terkenal-di.html
  -------------------------------------------------------------------------

Burung Terbang di Kelam Malam
Novel Terbaru Arafat Nur, beredar Februari 2014

Burung Terbang di Kelam Malam
Jika kehidupan adalah sebuah perjalanan, Fais adalah seorang petualang yang berjalan sendirian di antara riuhnya dunia. Di tengah masyarakat yang mengelu-elukan sosok Tuan Beransyah, Fais memilih jalannya sendiri. Ia ingin membuktikan bahwa kandidat wali kota yang dikenal alim, dermawan, dan pandai agama itu tidak lain adalah sosok yang amat munafik.

Maka, dimulailah sebuah perjalanan dengan kejutan di setiap tikungannya. Perjalanan itu tidak saja membuat Fais menemukan kebenaran di balik politik pencitraan yang memuakkan, tetapi juga kebenaran perasaannya. Fais akhirnya sadar, pertemuan dengan perempuan-perempuan yang sempat menggetarkan hatinya justru adalah jalan yang membawanya pulang pada cinta sejatinya.

Burung Terbang di Kelam Malam mengungkap kehidupan sosial yang begitu dekat; tentang sisi gelap politik dan cinta. Hubungan cinta terlarang, perasaan tidak berdaya, takut kehilangan, dan kesedihan  yang begitu kental, tanpa kehilangan rasa humor. Sebuah kisah yang berliku, tetapi diceritakan dengan sangat lugas dan mengalir.[]
   -------------------------------------



Ayi Jufridar, Satu dari Sedikit Novelis Aceh


Oleh: Arafat Nur
Penulis novel Burung Terbang di Kelam Malam
--dimuat di Harian Waspada.

AYI JUFRIDAR adalah salah seorang novelis dari jumlah sedikit yang dimiliki Aceh. Selain perang dan musibah gelombang laut raya, Aceh tak begitu menonjol dengan masalah lainnya. Kehadiran sosok seorang penulis novel benar-benar menjadi sesuatu yang langka, tetapi ini pun tidak menarik perhatian khalayak.

Umumnya orang Aceh sendiri tidak begitu percaya bila ada orang Aceh yang menulis novel. Novel adalah benda aneh dan langka di wilayah ini. Jangankan orang kampung, ada guru di sekolah agama negeri di Lhokseumawe sendiri tidak tahu dengan novel. Dan orang-orang berpendidikan di Aceh melarang anaknya membaca novel, sebab dikhawatirkan akan merusak moral.

Maka jangan heran bila novel sedikit sekali yang beredar di Aceh, itu pun novel picisan yang betul-betul merusak moral. Bahkan, bila ingin diselidiki, pada waktu perang dulu jumlah novel amat sedikit dibandingkan senjata api yang beredar di kampung-kampung. Novel dianggap lebih berbahaya dari senjata, sebab senjata tidak dapat meusak akhlak, hanya membunuh saja.

Banyak yang mengatakan orang Aceh tidak suka membaca, memang sampai sekarang pun tidak bisa dipungkiri. Namun, bukan orang Aceh saja kiranya, umumnya orang di Indonesia pun memanglah demikian. Itulah pula sebabnya novelis yang lahir di tanah ini sulit yang bisa terkenal setara artis. Apalagi mereka yang lahir di daerah luar Jakarta, terlebih lagi yang tinggal di Aceh.

Namun, Ayi—demikian dia disapa—bukanlah novelis biasa dengan karya yang biasa pula. Dia novelis yang menuai banyak prestasi di tingkat nasional sekalipun baru tiga buah novel yang dilahirkan. Melalui novel pertamanya Alon Buluek (Gelombang Laut yang Dahsyat) meroketkan namanya sebagai novelis penting di kancah sastra nasional.

Novel yang diangkat dari kisah korban tsunami yang melanda Aceh 2004 lalu memenangkan sayembara novel yang diselenggarakan Grasindo dan Radio Nederland Seksi Indonesia (Ranesi). Novel ini meraih juara tiga dari 600 lebih naskah yang masuk pada panitia, kemudian diterbitkan oleh Grasindo, dan telah pula dialih-bahasakan dalam Belanda.

Kemampuannya menulis novel tentu tidak datang secara serta-merta. Jauh hari sebelum itu, saat dia masih kuliah, telah banyak menulis cerpen di majalan yang terbit di Jakarta. Sampai sekarang pun dia masih tetap menyumbangkan tulisannya di berbagai majalah dan koran bergengsi terbitan Ibu Kota.

Selain itu karya berupa puisinya termaktub dalam bunga rampai Putroe Phang (2002), Aceh dalam Puisi (2003), Maha Duka Aceh (2005), Lagu Kelu (2005), cerita pendeknya juga dapat ditemui dalam Bayang Bulan di Pucuk Manggrove (DKB, 2006).

Ayi Jufridar memiliki kebiasaan yang terbilang ganjil oleh teman-teman kuliahnya, yaitu gemar membaca. Kebiasaan membaca di kalangan masyarkat umum terbilang sangat langka. Jarang-jarang ada mahasiswa yang membawa-bawa buku dan membacanya di suatu tempat ketika lagi senggang, selain hanya sebatas paksaan tugas kuliah semata.

Alumnus Politeknik Negeri Lhokseumawe yang juga gemar main bola ini menjadikan pekerjaan menulis secara rutin setiap harinya. Itu pula sebabnya dari dulu dia termasuk penulis yang paling praduktif, terutama dalam menulis cerita pendek yang karyanya kerap memenangkan berbagai sayembara bergengsi yang diselenggarakan di daerah dan tingkat nasional.

Sama sekali dia tidak memeliki bekal khusus di bidang penulisan sastra, selain kecintaan membacanya semata. “Sejak kecil saya sudah suka membaca dan menulis, maka bakat itu terus terasah seiring dengan perkembangan waktu. Kalau hanya berkutat pada teori, tanpa ada latihan, rasanya tidak mungkin bisa jadi penulis,” ujarnya.

Pertama sekali dia mengirim karyanya berupa cerita pendek pada 1992 dan dimuat tahun itu juga di majalah Aneka Yess! Inilah yang menumbuhkan kepercayaan dirinya dan membangkitkan semangat luar biasa dalam menulis. Tak lama, setelahnya, dia begitu banyak melahirkan karya puisi dan cerita pendek, sampai-sampai dia bisa membiayai kuliahnya sendiri.

Kedekatannya dengan dunia tulis ini pula yang membawanya menjadi seorang jurnalis sebuah koran terbitan lokal tahun 1997. Pekerjaan sebagai wartawan membuatnya terlalu sibuk. Demikian pun dia masih tetap menulis cerita pendek dan puisi. Dia merasa tidak bisa meninggalkan kebiasaan ini. Menulis baginya sudah semacam aliran darah di tubuh, tidak mungkin dipisahkan lagi.

Pada 2010 dia menerbitkan novel Kabut Perang, dan selang setahun kemudian muncul novel Putroe Neng. Novel terakhir ini membawanya pada Festival Sastra Internasional di Ubud Bali, dan semakin memantapkan kedudukannya sebagai novelis kuat yang tinggal di Aceh—wilayah yang lebih tekenal dengan perang dan musibah air laut ini.[]
   -------------------------------------------------------
Burung Terbang di Kelam Malam
Novel Terbaru Arafat Nur, beredar Februari 2014

Burung Terbang di Kelam Malam
Jika kehidupan adalah sebuah perjalanan, Fais adalah seorang petualang yang berjalan sendirian di antara riuhnya dunia. Di tengah masyarakat yang mengelu-elukan sosok Tuan Beransyah, Fais memilih jalannya sendiri. Ia ingin membuktikan bahwa kandidat wali kota yang dikenal alim, dermawan, dan pandai agama itu tidak lain adalah sosok yang amat munafik.

Maka, dimulailah sebuah perjalanan dengan kejutan di setiap tikungannya. Perjalanan itu tidak saja membuat Fais menemukan kebenaran di balik politik pencitraan yang memuakkan, tetapi juga kebenaran perasaannya. Fais akhirnya sadar, pertemuan dengan perempuan-perempuan yang sempat menggetarkan hatinya justru adalah jalan yang membawanya pulang pada cinta sejatinya.

Burung Terbang di Kelam Malam mengungkap kehidupan sosial yang begitu dekat; tentang sisi gelap politik dan cinta. Hubungan cinta terlarang, perasaan tidak berdaya, takut kehilangan, dan kesedihan  yang begitu kental, tanpa kehilangan rasa humor. Sebuah kisah yang berliku, tetapi diceritakan dengan sangat lugas dan mengalir.[]
   -------------------------------------

Selasa, 28 Januari 2014

Lomba Novel Islam Andalus dengan Hadiah Uang Dolar

Burung Terbang di Kelam Malam
Ada informasi menarik bagi para novelis atau penulis fiksi. Kali ini informasi datang dari Penerbit Darul Andalus, Singapura. Penerbit tersebut sudah rutin menerbitkan karya-karya novel Islam, dan sudah beberapa tahun mengadakan lomba menulis novel yang bisa diikuti oleh penulis Indonesia yang notabene masih merupakan bagian negara serumpun.Ada tiga kategori dan masing-masing berhadiah dollar. Juara satu kategori umum, misalnya, akan mendapatkan sejumlah $5000. 

Deadline: 1 Juni 2014

Mari simak Informasi lomba novel Islam dari panitia berikut ini: 

Darul Andalus Pte Ltd (DAPL) telah mula menerbitkan buku-buku sastera Melayu sejak 2009. Sejauh ini, sebanyak 8 buah buku yang berjaya diterbitkan. Buku-buku ini merupakan karya pemenang Anugerah Sayembara Novel Temasek 2007 dan 2009 (SNT) dan pemenang Anugerah Sayembara Nokhtah Putih 2008 (SNP) anjuran ASAS 50 dengan kerjasama DAPL. 

DAPL kini ingin memulakan inisiatif mengumpul dan menerbitkan novel-novel Islam. Salah satu kaedah untuk mengumpul novel-novel Islam ini adalah dengan menganjurkan Sayembara Novel Islam (SNI).
Matlamat utama sayembara ini adalah seperti berikut:
  1. Mengumpul dan menerbitkan novel-novel Islam yang bermutu
  2. Mencungkil bakat-bakat baru dan menggalakkan penyertaan dari penulis mapan
  3. Menambah bahan bacaan sastera yang sesuai dengan agama Islam

Kategori Sayembara

Burung Terbang di Kelam Malam
Sebanyak tiga kategori yang akan dipertandingkan iaitu:
  •   Kategori Novel Dewasa
      Tidak kurang dari 30,000 patah perkataan
  •   Kategori Novel Remaja
      Untuk bacaan remaja berusia 13-18 tahun. Tidak kurang dari 20,000 patah perkataan
  •   Kategori Cerita Kanak-Kanak
      Untuk bacaan kanak-kanak berusia 7 - 10 tahun. Anggaran 250 - 350 patah perkataan

Hadiah Lomba


Setiap pemenang akan menerima wang tunai, sijil penghargaan dan trofi.
Wang tunai yang boleh dimenangi ialah seperti berikut:

Syarat Penyertaan

  1. Sayembara ini terbuka kepada warganegara Singapura dan para penulis serantau iaitu Malaysia, Indonesia, Filipina dan Brunei yang menulis dalam bahasa Melayu.
  2. Tema sayembara ini adalah bebas namun hendaklah bersesuaian dengan agama Islam serta mengikut dasar Ahli Sunnah Wal Jamaah.
  3. Karya juga hendaklah menerapkan nilai-nilai murni dan pengajaran yang berkesan kepada pembaca.
  4. Peserta boleh menyertai ketiga-tiga kategori tetapi hanya dibenarkan menghantar SATU manuskrip sahaja untuk setiap kategori.
  5. Karya mestilah asli, bukan saduran, adaptasi, penyesuaian atau apa-apa sahaja yang membawa pengertian karya itu bukan karya asli serta belum pernah diterbitkan oleh mana-mana pihak.
  6. Karya yang pernah memenangi hadiah di Singapura atau negara lain tidak akan diterima.
  7. Manuskrip yang dihantar mestilah ditaip dalam bahasa Melayu di atas kertas A4 sebelah muka dengan jarak langkau dua baris, Times New Roman saiz 12 dan berjilid kemas.
  8. Judul karya hendaklah ditaip pada kulit naskhah dan sudut kanan bahagian atas pada setiap halaman manuskrip. Nama peserta hanya boleh diisi pada borang penyertaan sahaja.
  9. Peserta perlu menghantar 4 salinan manuskrip kepada urus setia berserta borang penyertaan, sinopsis tidak melebihi dua halaman, satu salinan manuskrip dalam CD dan sekeping gambar berukuran pasport.
  10. Penganjur tidak bertanggungjawab terhadap karya yang tidak sampai atau rosak dalam pengiriman.
  11. Karya yang dihantar tidak akan dikirimkan semula kepada peserta sama ada karya tersebut memenangi hadiah ataupun tidak.

Pengadilan Karya dan Hak Cipta

Burung Terbang di Kelam Malam
  1. Sayembara ini akan dihakimi oleh Panel Penilai setempat dan luar negara yang dilantik oleh Penganjur. Keputusan panel adalah muktamad.
  2. Panel Penilai berhak untuk tidak memberikan sebarang hadiah jika mendapati tiada penyertaan yang layak menerimanya.
  3. Penganjur berhak menerbitkan manuskrip yang memenangi sayembara ini, tertakluk kepada syarat-syarat penerbitan Penganjur. Namun, bagi karya yang tidak memenangi hadiah layak dipertimbangkan untuk diterbitkan sekiranya bersesuaian.
  4. Sekiranya Penganjur bercadang untuk tidak menerbitkan, hak cipta akan dipulangkan kepada penulis
Kontak:
Penyertaan yang lengkap hendaklah sampai kepada urus setia sebelum atau pada tarikh tutup peraduan, iaitu 1 Juni 2014 dan dihantar kepada alamat yang berikut:

Burung Terbang di Kelam Malam
Urus Setia Sayembara Novel Islam 2011,
Darul Andalus Pte Ltd,
Blk 3017 Ubi Road 1 #02-129
Singapura 408708

Anda boleh menghubungi kami melalui telefon, faks ataupun emel:

Tel: +65 6746 9167 / 67461657
Faks: +65 67461537
Emel: sni@darulandalus.comsumber: http://www.darulandalus.com.

Tekad Menulis Novel Setengah Hati Tak Akan Jadi

Bururng Terbang di Kelam Malam
Oleh: Arafat Nur, Penulis novel Burung Terbang di Kelam Malam.
--dimuat di harian Waspada.

BANYAK orang berkeinginan menulis puisi, cerpen, dan novel. Tatkala pelatihan manulis ataupun sekolah sastra dibuka, banyak sekali yang mendaftarkan diri, tetapi jarang di antara mereka yang bertahan sampai akhir pelajaran, apalagi pendidikan ini berlangsung sampai tiga bulan.

Di Sekolah Menulis Sasra Dewan Kesenian (DKA) Lhokseumawe yang saya gagas, misalnya. Sekolah ini menampung kapasitas hanya 30 siswa yang ternyata disesaki oleh 65 siswa pada hari pertamanya, datang dan mengikitu dengan begitu bersemangat dan minat yang menggebu-gebu.

Umumnya mereka sangat berhasrat untuk dapat menulis novel, paling tidak nantinya bisa menulis cerita pendek dengan baik. Terpancar dari sinar mata mereka, seolah-olah dengan mengikuti pelajaran ini secepat kilat mereka dapat menuliskan gagasan-gagasan luar biasa yang masih remang-remang dalam kepala mereka.

Bagi mereka, Sekolah Menulis  Sastra ini mengesankan adalah sebuah jalan pintas untuk dapat segera menulis cerita dengan baik, apalagi diasuh dan dibina oleh mereka yang sudah punya nama dan telah terbukti menghasilkan beberapa puisi, cerpen, dan novel yang memenangkan sejumlah penghargaan tingkat nasional.

Namun, para siswa yang masih awam ini belum memahami bahwa semua itu bukan jaminan. Keandalan pengajar memang membuka pelung besar bagi pengajaran yang lebih baik bila diiringi dengan kemauan belajar dan usaha yang keras untuk menguasai materi dan melatih diri dengan tekun pula.

Sepanjang proses belajar ini berlangsung adalah jalan panjang proses uji kesungguhan, apakah minat yang dimiliki siswa seimbang dengan usaha dan kerja keras. Maka, pada hari-hari selanjutnya banyak peserta yang bertumbangan; tidak datang, tidak mengerjakan tugas yang diberikan, dan mengabaikan latihan penting di rumah.

Bururng Terbang di Kelam Malam
Selama sebulan berlangsung dengan empat kali pertemuan, setiap Minggunya selama tiga jam, para peserta terus menyusut dan gairah mereka turun dratis setelah menghadapi berbagai tantangan, ternyata menulis itu tidak mudah, tidak bisa dilakukan seperti pekerjaan lain yang masih bisa dijalankan sambil bercanda-canda sesama kawan.

Dua bulan berikutnya hanya ada dua puluhan siswa yang masih bertahan, mereka yang punya tekad kuat dan berusaha mengatasi semua tantangan. Ternyata, mereka yang tersisa ini lebih berkualitas dari yang lain, baik dalam segi wawasan maupun dalam membangun cara perpikir positif.

Kendatipun menghadapi berbagai hambatan, mereka masih dapat menerima pelajaran dengan baik, setidaknya mereka lebih paham permasalahan yang dihadapi dalam menulis sebuah prosa. Menulis novel tidaklah semudah menulis artikel atau berita, apalagi bila dibandingkan dengan pekerjaan lain—itulah yang mereka pahami kemudian.

Penggarapan novel jarang bisa terjadi dalam hitungan hari, apalagi bulan. Penyelesaiana novel memerlukan masa yang panjang, ada yang satu dua tahun, tak jarang sampai tiga empat tahun, bahkan ada yang tujuh atau sepuluh tahun.

Sependek atau sepanjang apa pun waktu yang dibutuhkan untuk menulis cerita yang lengkap, semuanya tidak terlepas dari beberapa tuntutan yang perlu dipertimbangkan, terutama bagi para pumula yang memiliki hasrat untuk menjadi seorang novelis.

Perihal yang paling mendasar adalah menemukan gagasan menarik, merumuskannya dalam cerita singkat semacam sinopsisnya agar nanti mudah dalam mengembangkannya. Sinopsis ini dapat dikembangkan menjadi alur untuk kemudian menjadi adegan-adegan yang detail. Inilah yang kemudian sering disebut sebagai draf awal novel.

Mengenai gagasan bisa didapat dari pengalaman hidup sehari-hari, keadaan sekitar, imajinasi yang tiba-tiba terlintas, dan berbagai peristiwa lain. Ada kalanya gagasan menarik itu muncul ibarat kilat yang melesat cepat. Tergantung bagaimana pengetahuan dan kepekaan seseorang saja untuk bisa menangkapnya dengan baik sebagai bahan novel yang akan dikerjakan.

Sejumlah ihwal kecil juga tidak boleh diabaikan, seperti penggunaan nama tokoh, tempat, latar belakang kebudayaan, serta bangunan cerita yang tepat dan wajar. Ada baiknya untuk pemula agar menghindari nama tokoh yang terlalu banyak karena akan merumitkan, malahan bisa-bisa membingungkan pembaca.

Bururng Terbang di Kelam Malam
Sangat penting untuk menentukan pembagian alur secara teliti, karena alur adalah rentetan peristiwa yang terjadi di dalam cerita. Biasanya lebih mudah membuat alur lurus yang membangun cerita secara kronologis, dibandingkan metode kilas balik yang memaparkan peristiwa di masa lampau.

Bila dalam proses penulisan mengalami kebuntuan, carilah inspirasi dan tetaplah setia pada alur cerita yang sudah ditetapkan. Penulis novel adalah pejuang yang tak mengenal putus asa dan pantang menyerah sebelum pekerjaan selesai. Selagi buntu, bacalah karya-karya berkualitas milik orang lain dan pelajarinya secara lebih mendalam, baru kemudian tulis, tulis, dan tulis lagi.[]