(Untuk Sebuah
Pembelajaran yang Harus Dimaklumi)
Oleh Arafat Nur
Tempat Paling Sunyi |
SAYA minta maaf pada pembaca
saya yang ingin catting, saya tak bisa, saya tak punya waktu, apalagi orang
yang ingin catting begitu banyak. Belum lagi menghadapi pertanyaan yang
bertubi-tubi, dari minta buku sampai minta diajari menulis. Sebenarnya saya
sangat ingin, tapi saya tak punya banyak waktu. Saya online hanya ketika di
kantor. Selebihnya saya sibuk dengan pekerjaan lain; menulis, membaca,
mengumpulkan data, sesekali mengajar (sering tidak dapat imbalan), dan pada
malamnya saya mengaji. Saya juga disibuki dengan menelusuri kampung-kampung
terpencil, berbicara dengan banyak orang, membuat laporan harian, kadang juga mengurus
rumah, masak, dan mencuci pakaian.
Saya agak terganggu bila
ada inbox yang masuk lebih dari tiga kali. Kalau isinya hanya sekadar saja,
tidak terlalu penting, saya tidak menanggapi. Begitu juga yang minta pertemanan
di akun ini (akun informasi novel, perihal pribadi, dan sastra), tidak semuanya
bisa ditanggapi. Pertemanan akan diterima bila si peminta mengunjungi akun ini
dan membaca status dengan tanda “like” atau muncul komentar di status terbaru.
Itulah sebabnya ada seratusan lebih permintaan pertemanan di akun ini yang
masih menunggu, sebagian besarnya saya lihat tidak menyukai buku. Sebagaimana pengalaman
yang sudah-sudah, mereka yang menjadi teman, tidak pernah singgah, malahan
tidak kenal, sehingga banyak orang lain yang mengeluh sampai kemudian saya
harus membuat akun baru lain.
Disebabkan saya tidak menanggapi
inbox dan pertemanan, kemudian saya dikatakan sombong, sok, dan macam-macamlah.
Kalau memang ingin bercakap-cakap panjang lebar masalah sastra dengan saya bisa
di twitter @arafat_nur atau gabung langsung di Komunitas Sastra Lhokseumawe
(KSL). Untuk gabung bisa hubungi Sdr Nasrul, Yusri, dan Zahra. Satu hal lagi
yang membuat saya mendongkol, mereka yang ingin belajar menulis pada saya tidak
suka membaca buku, dan tidak pula membaca novel saya. Jadi, bagaimana saya harus
mengajarinya? Percayalah, kalau tidak suka membaca tidak akan berhasil sampai
kapan pun.
Teman-teman yang baik hatinya, saya menulis karena saya mencintai Tuhan, mencintai
alam, mencintai manusia, mencintai kalian. Saya menulis bukan untuk ketenaran,
bukan semata demi uang (karena saya tak bisa kaya dengan menulis). Tujuan saya
menulis untuk kebaikan, perubahan, kasih-sayang, berkomunikasi dengan banyak orang
sambil memberikan hiburan, dan berharap bisa terjadi perubahan bagi pribadi
pembaca, bagi keadaan negeri, dan bagi kehidupan kita semua agar lebih
berkualitas.
Mohon maaf sekali lagi, status ini tidak bermaksud menyinggung siapa pun,
selain hanya curhatan saya kepada teman-teman yang sudah saya anggap bagian
dari keluarga saya. Saya katakan ini atas nama kekeluargaan, persahabatan, dan
persaudaraan. Semoga bisa dimengerti dan dimaklumi. Dan jangan lupa nantikan
Tempat Paling Sunyi terbit pada pertengahan Juni ini. Insya Allah!