Selasa, 17 Desember 2013

Perubahan Aktifitas Arafat Nur Dua Bulan Terakhir

Burung Terbang di Kelam Malam
SELAMA dua bulan terakhir ini Arafat Nur, penulis novel Burung Terbang di Kelam Malam menjalani perubahan hidup yang drastis. Dia tidur lepas Isya dan bangun pada pukul dua dini hari, lantas memperbaiki tulisannya sampai waktu Subuh. Selepas shalat dia berlari-lari kecil sejauh 3 km lebih, bolak-balik dari rumah ke Simpang Buloh.
        Sehabis sarapan, dia membaca buku, dan sekarang sedang membaca ulang Norwegian Wood. Sudah dua kali tamat dia membaca buki itu. Karena sulit mendapatkan buku itu, pertama dia meminjam temannya Azhari, yang kedua dia meminjamnya pada Teuku Kemal. 
       Sebulan lalu dia melihat buku itu di TB Arun Post Lhokseumawe dan membelinya. Dia membaca ulang buku karya Haruki Murakami itu untuk yang ketiga kalinya. "Rasanya aku tidak akan bosan membaca buku ini, sekalipun Kafka on the Shore lebih bagus. Aku membaca Kafka dua kali tamat," ujarnya.
        Pada hari menjelang siang dia berangkat kerja, dan pulang pada petang hari. Dia akan kembali berolahraga, kemudian shalat Magrib, membaca beberapa ayat Qur’an. Bila acara bagus dia akan menonton televisi. Jika tidak, dia akan segera tidur dan kembali bangun pada pukul dua dinihari.
       Menjalani hidup seperti ini secara terus-menerus berat juga bagi dia. Dan karena sering olahraga yang menuntutnya harus mandi, maka dia memangkas botak kepalanya. Ada yang bilang sekarang dia lebih rapi, dan lebih seksi (hahaha), dan ada pula yang mengatakan dia jelek.