Selasa, 11 Februari 2014

Fakta-Fakta Mengenai Kehidupan Seks di Jepang

1 . Sebanyak 94 % wanita di Jepang Ini bukan perawan lagi .
2 . 78 % pria di Jepang tidak ingin berteman dengan anak laki-laki yang masih perjaka .
3 . 75 % pria Jepang rata-rata 3-4 kali memerawanin perempuan dalam hidupnya
4 . 67 % sex SMA di jepang dikenal oleh orang tua mereka .
5 . 56 % dari wanita Jepang melepas keperawanannya pada saat sekolah tinggi baru SMA.
6 . 40 % dari wanita Jepang memberikan keperawanannya kepada temannya bukan pacarnya .
7 . 34 % Seks di Jepang adalah incest ( incest ) hubungan sedarah.
8 . 6 % wanita di Jepang masih perawan karena alasan seperti kurangnya kekurangan fisik atau cacat cantik ..
9 . Kondom adalah barang yang paling laku di Jepang .
Orang Jepang tidak menyukai teori dan praktek tapi mengexplorer kemampuannya sendiri dalam hal seks.
Anda harus terbiasa dengan nama Maria ozawa dan Rin Sakuragi , Ya mereka adalah bintang porno yang terkenal di seluruh negeri . " Lunge " mereka pasti sudah akrab bagi penggemar film "goyang - goyang" wkwkwkwkwk . Bukan hanya karena mereka adalah ikon seks populer , masih banyak orang lain . Timbul pertanyaan dalam hati saya mengapa begitu banyak gadis yang masih sangat muda Jepang menjadi bintang porno ? Apakah ada perkejaan lain ? Namun, jika diliat melewati mereka wajah sangat cantik ( tertangkap pernah menonton .. hehehehe ) .
Sangat disayangkan memang. Meskipun mereka memiliki potensi setidaknya untuk menjadi seorang seniman. Jadi apa yang jadi penyebabnya? Yah, tidak ada jawaban yang pasti aku tahu, tapi aku hanya meringkas pernyataan dari rekan-rekan yang telah atau sedang tinggal di Jepang dan memahami kondisi kehidupan di sana. Berikut ini adalah pernyataan ringkasan dan opini yang berkembang yang dapat memberikan beberapa gagasan tentang alasan latar belakang dari tindakan mereka.
Kehidupan kota yang keras mewajibkan warga negara untuk mencoba untuk bertahan hidup. Segala macam cara dibawa ke dapur masih mengepul. Dari cara terhormat ke bawah tanah. Mengapa saya tidak menggunakan kata tidak terhormat, karena terhormat atau tidak dapat diperdebatkan selain BF juga bukan bintang kecil di Jepang yang tidak memiliki tempat di mata publik yang menyatakan bahwa sejalan dengan perubahan zaman, dunia kerja di Jepang semakin gila. Situasi ini mengharuskan mereka untuk berpikir kreatif. Muncul gaji - orang bergaji rendah gaji, tapi ia bekerja keras.

Cover Novel Mengandung Kekuatan Magis

SEKILAS, cover novel Burung Terbang di Kelam Malam ini tampak biasa saja. Namun, jika lebih lama kita memandanginya, terasa ada kekuatan magnet yang luar biasa. Cover dengan pagar kawat duri dan sejumlah burung berterbangan di antara sebuah lingkaran bulat warna coklat muda dengan latar utama biru ini memang mengesankan akan sebuah keunikan.
Burung Terbang di Kelam Malam, Bentang, 2014.
       Cover ini dimaksudkan sebagai ilustrasi yang lebih mendekati jiwa novel ini sehingga (agaknya) pihak Bentang melakukan pertimbangan ulang terhadap cover lama yang dianggap sangat tidak mewakili. Cover baru ini, jika diletakkan di antara cover-cover buku lain, ia akan tampak lebih menonjol, elegan, unik, dan mistis!
     Selain itu, keseluruhan dari ilustrasi dan warna cover ini memang melambungkan imajinasi pada suatu dunia yang penuh daya tarik dan menimbulkan rasa penasaran. Kita akan bertanya-tanya dan tak sabar bagaimana isi novel ini sebenarnya, setelah sebelumnya Arafat Nur melahirkan Lampuki yang memenangkan sayembara Novel DKJ 2010 dan semakin menguatkan eksestensi novel itu dengan penghargaan Khatulistiwa Literary Award 2011.
       Sebagaimana yang digembar-gembor, novel Burung Terbang di Kelam Malam ini mengalami pergeseran gaya, tema, dan jiwa. Dalam novel terbarunya ini, Arafat Nur coba menarik daya pikat pembaca dengan ramuan cerita yang bisa dinikmati oleh siapa saja tanpa mengabaikan kualitas sastranya. Inilah yang membuat khalayak pembaca semakin menaruh rasa penasaran terhadap novel yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka Februari 2014 ini.
Menurut Editor Fiksi Bentang, Ika Yuliana Kurniasih, melalui novel terbarunya ini, Arafat Nur semakin membuktikan bahwa dirinya adalah seorang pencerita ulung. “Dengan lincah, ia meracik sebuah cerita yang begitu menghanyutkan, membawa kita merasakan derasnya arus politik dan cinta terlarang yang mengombang-ambingkan kehidupan Fais, tokoh utama dalam novel ini,” ujarnya.
      Selain mengungkap lika-liku kisah cinta yang tidak biasa, gugatan dalam novel ini terhadap kebusukan di balik politik pencitraan pun disuarakan melalui satire yang tajam dan tepat sasaran.
      Novel ini juga memiliki kecermatan pemilihan kata yang memang telah menjadi kekuatan gaya bercerita Arafat Nur, dan berhasil mengantarkan pembaca menelurusi relung terdalam pikiran dan perasaan Fais. Beragam konflik yang dialami tokoh-tokohnya saling menjalin dan menjadi cerminan sebuah realitas yang lebih besar: betapa manusia akan selalu berhadapan dengan sisi gelap kemanusiaan mereka sendiri.(dani)