Rabu, 18 April 2012

Gerimis Senja di Sebuah Desa


Gerimis Senja di Sebuah Desa menyuguhkan warna cerita yang kaya, unik dan berbeda dari cerita-cerita umumnya. Banyak variasi, fantasi, serta sensasi rasa yang mewarnai cerita. Ada cerita mendayu, mengusap, mengiris dan menikam.
      Buku cerita pendek Arafat Nur ini memiliki kebaruan cita-rasa sastra dari beragam tema. Berangkat dari masalah-masalah sederhana hingga yang begitu besar; dari soal agama, sosial, hingga persoalan perang. Tidak saja jeritan, tapi sindiran, juga olokan terhadap ketimpangan.
       Istimewanya, bahasa dan gaya cerita buku ini mampu diserap semua kalangan, yang tidak terbatas bagi sastrawan saja. Pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum bisa menikmatinya sebagai hidangan di sebuah pesta. Anda akan menemukan rasa yang baru!

Ulasan Saat Bedah:
Berangkat dari Ketimpangan

LINGKUNGAN sosial menjadi tempat yang luas bagi timbulnya berbagai masalah, baik masalah kecil, sederhana, dan masalah yang besar. Selalu saja ada yang menarik untuk diamati, dibahas atau sekedar menjadi bahan pembicaraan. Maka warung-warung minuman di Aceh hidup dengan tradisi ngerumpi....
Saya selaku orang yang tinggal di lingkungan sosial masyarakat juga tidak bisa melepaskan berbagai hal yang terjadi dalam masyarakat. Baik yang menyangkut masalah besar, ataupun masalah-masalah yang sifatnya lebih pribadi yang dialami seseorang.
Sebagaimana halnya buku kumpulan cerpen Gerimis Senja di Sebuah Desa juga berangkat dari masalah-masalah yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat yang biasa. Ada pula beberapa cerpen yang belatarkan perang, yang masalahnya tidak sesederhana terjadi pada suatu lingkungan sosila biasa.
Buku ini memiliki beragam tema, dan permasalahan yang beraneka rupa pula, yang cerita-ceritanya pula berangkat dari ketimpangan yang terjadi dalam masyarakat. Tawa Seorang Lelaki di Sebuah Kota Kecil merupakan sebuah ironi yang terjadi pada agamawan beserta masyarakatnya sendiri. Sebuah realita korupsi yang juga bisa terjadi pada teungku-teungku, sehingga 16 tahun lamanya mesjid itu tidak selesai dibangun.
Masyarakat yang hanya menampakkan sisi kulit yang relejius, tapi dalamnya keropos. Malah kemaksiatan berlangsung begitu saja, dengan bandelnya, sehingga si tokoh ini berbicara sendiri, menangis sendiri, dan tertawa sendiri, dan orang mengatakan dia gila. Lingkungan seperti itu memang akan membuat gila orang yang waras.
Tidak jauh peda pula dengan cerita Dari Sebuah Perkampungan yang masyarakatnya begitu yakin dengan adanya Tuhan. Secara tak sadar mereka selalu menyebutkan keyakinan itu, tapi dalam kehidupan keseharian tidak tergambarkan sama sekali. Masjid tua yang sepi dari jamaah, adanya kemaksiatan (PSK) yang merebut suami orang.
Namun ada pula orang hidup hampa, terlunta-lunta, terjerumus dalam lembah nista, kemudian sadar dan mencari makna. Lelaki Mabuk Cinta adalah lelaki yang mencari makna hidupnya di atas cinta yang hakiki, cinta yang bisa memberinya cahaya dan bunga. Dan, hakikat cinta itu pada puncaknya membuat dia mabuk, begitu maniaknya dia.
Gerimis Senja di Sebuah Desa mengisahkan tentang seorang lelaki yang dibayangi kisah tragis pembantaian terhadap keluarganya. Dan bayang itu terus memburunya meskipun waktu sudah beranjak jauh. Bahkan dia tidak mau melepaskan bayangan itu dengan tidak mau meninggalkan rumah kenangan.
Kepahitan akan kenangan sebagai masyarakat di tengah perang juga sarat menghimpit seorang lelaki yang kekasihnya mati diperkosa. Hati yang miris itu tertera panjang dalam cerpenRitus Makam dan Alur Sunyi, Alur Luka Itu. Makam menjadi simbol kesunyiam yang menguburkan kekasih dan hatinya. Kepulangannya ke kampung halaman melukai perasaannya begitu dalam.
Senja-Senja Yang Lampau, dan Yang Melintas di Senja adalah sederetan kisah cinta yang tak luput dari harapan-harapan dan kekecewaan. Cinta yang kuat serta pengorbanan tanpa pamrih tidak selamanya berakhir kebahagiaan. Begitulah dinamika kehidupan, membuka banyak peluang yang kadang melampau batas kesadaran. Kecuali cerita Taman Cinta Hijau yang berakhir pada makna cinta yang lain.
Begitulah berbagai dinamika hidup yang terekam dalam kumpulan cerita ini yang cukup mewaliki dinamika problematika persoalan yang sedang berkembang di dalam masyarakat kita, dari masalah agama, sosial, hingga perang. Kiranya bisa memberi mamfaat bagi kita semua. Semoga![]